(rana)
Forge Institute di Little Rock telah meluncurkan Phoenix Xcelerator, program 12 minggu yang dirancang untuk mengembangkan perusahaan baru di sektor pertahanan dan kedirgantaraan. Program ini sebagian didanai oleh hibah dari Komisi Pembangunan Ekonomi Arkansas.
Program ini menggabungkan “dasar-dasar akselerator startup dengan prinsip-prinsip pertahanan utama,” menurut siaran pers dari Forge Institute, yang memberikan panduan teknis mengenai kepatuhan dan standar pertahanan, serta wawasan mengenai pengadaan barang dan jasa pemerintah.
Para peserta program ini akan memiliki akses ke jaringan para veteran industri, pakar pengadaan pemerintah, dan wirausahawan yang memiliki pengalaman di bidang pertahanan. Kunjungan lapangan ke fasilitas manufaktur pertahanan dan kedirgantaraan, acara networking dengan para pemimpin militer dan industri, serta acara mitra khusus juga akan menjadi bagian dari kurikulum akselerator.
Selain itu, peserta akan mendapat dukungan dalam memvalidasi model bisnis, mengembangkan strategi go-to-market, membuat prototipe, dan mengajukan proposal pendanaan.
Untuk perusahaan mapan, Phoenix Xcelerator dirancang untuk membantu mengubah kekayaan intelektual yang kurang dimanfaatkan menjadi produk dan layanan yang menguntungkan. Program ini akan membantu dalam menilai pasar penggunaan ganda, mengembangkan pernyataan kemampuan dan menerapkan strategi pertumbuhan yang ditargetkan.
Akselerator ini akan fokus pada topik-topik teknologi seperti manufaktur pertahanan, fotonik, energi terarah, mobilitas, kecerdasan buatan, keamanan siber, intelijen, pengawasan, pengintaian, dan penembakan langsung.
Arkansas adalah rumah bagi lebih dari 178 perusahaan industri kedirgantaraan dan pertahanan yang mempekerjakan 10.900 orang, namun jumlah perusahaan, kontraktor dan pemasok pertahanan menyusut, kata rilis tersebut.
Phoenix Xcelerator bertujuan untuk membalikkan tren ini dengan mendukung startup baru yang berupaya mengatasi tantangan di sektor pertahanan.
“Phoenix Xcelerator dibangun berdasarkan rekam jejak Forge Institute yang telah terbukti dalam mengembangkan proyek berkualitas tinggi dan terarah yang memenuhi kebutuhan mitra bisnis dan misi kami serta pengalaman saya dalam membangun program yang diakui secara nasional dan internasional,” kata Lee Watson, Ketua dan CEO Forge Institute. “Melalui inisiatif ini, kami akan menghadirkan keahlian dan sumber daya kelas dunia kepada para wirausahawan untuk membantu perusahaan-perusahaan rintisan mengatasi tantangan-tantangan keamanan nasional yang penting, sekaligus memperkuat reputasi negara kami dalam inovasi dan inovasi pertahanan. kepemimpinan dalam pertumbuhan ekonomi. “
Menurut AEDC, ekspor kedirgantaraan dan pertahanan akan mencapai lebih dari 13% total ekspor negara tersebut pada tahun 2023, menjadikannya produk ekspor utama negara tersebut.