Teman-teman terkasih:
Saat kita berkumpul bersama pada hari Minggu Adven ketiga, tema sukacita bergema dalam bacaan kitab suci kita, sangat cocok dengan semangat masa Adven. Menjelang Natal—inkarnasi Putra Allah—marilah kita mengingat bahwa kegembiraan kita lebih dari sekadar berkumpul di hari libur dan bertukar hadiah; hal itu berasal dari anugerah iman yang mendalam yang telah kita terima di dalam Yesus.
Nabi Zefanya mengajak kita untuk bersukacita: “Bersukacitalah, hai putri Sion! Bersukacitalah, hai Israel! Bersukacitalah dan bergembiralah dengan segenap hatimu, hai putri Yerusalem! Kata-kata ini mengingatkan kita bahwa sukacita sejati bukanlah sesuatu yang bersifat sementara saja emosi, tapi emosi yang sekilas. Ini adalah perayaan mendalam atas hubungan kita dengan Tuhan.
Dalam bacaan kita yang kedua, dari surat Santo Paulus kepada jemaat di Filipi, kita mendengar sebuah nasihat yang penuh kuasa: “Bersukacitalah selalu dalam Tuhan berasal dari kegembiraan hidup; itu adalah sukacita yang didasarkan pada iman kepada Yesus Kristus—sukacita yang datang dari segala keadaan.
Untuk merasakan kebahagiaan sejati ini, kita harus hidup dengan semangat kebaikan dan kemurahan hati. Paulus menasihati kita: “Biarlah kebaikanmu diketahui semua orang!” Sukacita sejati akan mekar ketika kita menyambut Natal dengan kerohanian dan kasih amal, dan bukannya hanya ditentukan oleh harta benda. Dalam Injil Lukas (3:10-18), Yohanes Pembaptis memberikan panduan praktis kepada mereka yang bertanya, “Apakah yang harus kami lakukan?” Beliau mendorong mereka untuk menjalani kehidupan sehari-hari dengan integritas, peduli terhadap orang lain, dan memenuhi tanggung jawab mereka. Yohanes meminta kita untuk menyadari bahwa kegembiraan kita terkait dengan kesadaran dan kepedulian kita terhadap orang-orang di sekitar kita.
Paulus juga mengingatkan kita bahwa sukacita berakar pada kehidupan tanpa kekhawatiran. Dia memanggil kita untuk “tidak mempunyai kekhawatiran” tetapi berdoa dan memohon kepada Tuhan dengan hati yang bersyukur. Sebagai imbalannya, kita akan menerima “kedamaian Allah, yang melampaui segala akal,” yang menjaga hati dan pikiran kita dalam Kristus Yesus.
Tuhan ingin kita merayakannya dengan penuh sukacita sebagai sebuah komunitas dan menyadari bahwa Dia hidup di paroki kita dan dalam hubungan kita. Saya mendorong Anda untuk berbagi bagaimana Yesus berinkarnasi dalam komunitas kita melalui berbagai aktivitas paroki dan interaksi satu sama lain. Renungkanlah banyaknya rahmat yang ada dalam hidup Anda, keluarga Anda, dan paroki kami. Renungan ini adalah kunci untuk menumbuhkan rasa syukur yang mendalam kepada Tuhan.
Saat kita mengalami masa Adven, marilah kita merenungkan bagaimana iman kita kepada Yesus telah mengubah hidup kita dan membagikan sukacita kita kepada orang lain. Ingatlah, kebahagiaan adalah anugerah yang berlipat ganda jika dibagikan. Dalam berbagi, kami terhubung, mendengarkan satu sama lain, dan mewujudkan semangat Gereja Episkopal yang menghargai setiap suara.
Semoga musim ini dipenuhi dengan kebahagiaan sejati dan semoga kita diperkaya dalam membagikan berkah kita, terutama kepada mereka yang membutuhkan. Selamat Adven!
Dalam kasih Kristus,
Pdt. Rodel “Audi” Balagota
** **
Pendapat, keyakinan, dan pendapat yang dikemukakan oleh penulis tidak mencerminkan pendapat Asia Magazine, manajemen, dewan redaksi, dan stafnya.
** **
Pdt. Rodel “Odey” Balagtas adalah pendeta Gereja Inkarnasi di Glendale, California.