Armenia
Pihak berwenang Armenia sudah melakukannya ditangkap Investigasi selama hampir lima tahun terhadap mantan perwira tinggi militer Jenderal Tiran Khachaturian menyimpulkan bahwa ia gagal melindungi cabang militer yang ditunjuk secara memadai selama perang 44 hari pada tahun 2020. Pembentukan pos komando atau penyediaan sumber daya yang diperlukan antara tanggal 7 dan 17 Oktober 2020 mengakibatkan kerugian strategis yang signifikan bagi tentara Armenia.
Penangkapan tersebut menimbulkan pertanyaan karena waktu pemberian gelar pahlawan nasional kepada Khachatryan oleh Perdana Menteri Nikol Pashinyan pada 20 Oktober 2020. Hasilnya tragis, tapi bukan karena kelalaian Khachatryan.
Artakh
ini uji coba Menurut laporan media Azerbaijan, pembicaraan antara mantan Presiden Republik Artsakh Arayik Harutyunyan dan mantan Menteri Negara Ruben Vardanyan akan dimulai pada 17 Januari. Kantor Kejaksaan Agung Azerbaijan telah meluncurkan proses pidana terhadap mantan pemimpin militer dan politik Artsakh. Setelah Azerbaijan melancarkan agresi militer besar-besaran pada September 2023, kedua pria tersebut ditahan secara ilegal dan dikirim ke Baku. Mereka menghadapi dakwaan terkait “terorisme, pendanaan terorisme, pendirian organisasi dan kelompok bersenjata ilegal, serta pelatihan untuk tujuan teroris”.
Iran
Sekretaris Dewan Keamanan Nasional Tertinggi Iran Ali Akbar Ahmadian tiba Di Baku, ia disambut oleh Presiden Azerbaijan Ilham Aliyev. Setelah mengunjungi Azerbaijan, Ahmadian akan melakukan perjalanan ke Armenia untuk mengadakan pembicaraan dengan Perdana Menteri Pashinyan. Tujuan misi diplomatik antara lain memperkuat hubungan bilateral di bidang politik, keamanan, pertahanan, dan ekonomi. Diskusi diharapkan terfokus pada penguatan kerja sama di bidang energi, koridor regional dan upaya untuk mendorong perdamaian dan stabilitas di Kaukasus Selatan.
Kunjungan ini menyusul kunjungan yang baru-baru ini dilakukan penyataan Pernyataan Kementerian Luar Negeri Iran tentang “Koridor Zangezur”. Iran telah menegaskan bahwa meskipun mereka tidak menentang pembukaan rute tersebut, perubahan apa pun terhadap perbatasan yang diakui secara internasional tidak dapat diterima. Kementerian menambahkan bahwa tindakan tersebut tidak akan mempunyai implikasi geopolitik atau merusak prinsip integritas wilayah.
Turki
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengulangi Türkiye menentang posisi pemisahan diri Suriah dan menyatakan siap bertindak cepat untuk mencegah hal ini terjadi. Erdogan menekankan dalam pidato nasionalnya bahwa Turki tidak akan membiarkan integritas wilayah Suriah dirusak. “Kami tidak akan membiarkan Suriah terpecah belah atau menimbulkan ancaman apa pun terhadap persatuannya,” kata Erdogan. “Jika perlu, kami akan segera mengambil tindakan untuk mencegah bahaya tersebut.”